Jumat, 08 Februari 2013

Imitasi Perbandingan Gen


LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA X
IMITASI PERBANDINGAN SEL







OLEH







FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013


A. Pelaksanaan Praktikum
1.      Tujuan praktikum : Membuktikan akan kebenaran suatu percobaan yang       dilakukan menggunakan Chisquare list.
2.      Hari, tanggal praktikum : Jumat, 14 Desember 2012.
3.      Tempat praktikum : Laboratorium Biologi, FKIP Universitas Mataram
B. Landasan Teori
Dalam sejarah ilmu genetika, Gregor Mendel dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan suatu sisitem sederhana untuk menganalisis sifat-sifat genetika suatu jasad hidup. Mendel menggunakan prinsip yang sederhana yaitu dengan membuat persilangan antara bunga pisum sativum yang mempunyai fenotif yang berbeda-beda. Warna han kenampakan biji yang muncul dari hasil persilangan tersebut kemudian dijadikan dasar untuk melakukan analisis matematis (Friwibowo,2008:41).
Mekanisme persilangan oleh mendel menunjukkan kenyataan tentang faktor dari gen-gen dalam kromosom bahwa gen-gen berada dalam keadaan berpasangan (alela). Gen-gen memisah (segregrasi) dalam sel kelamin (kepala sari dan putik, jantan dan betina, pria dan wanita). Salah satu alela menuju salah satu sel kelamin. Gen tersusun sedara rambang (bersamaan, berdampingan, dan berpasangan) dalam sel kelamin, gen memiliki sifat yang tetap dari generasi ke generesi (Rosman,2006:71).
Hukum Mendel memberikan dasar untuk genetika modern. Hukum mendel terdiridari dua bagian : hukum segregasi dan hukum penggolongan bebas. Hukum sergasi (hukum Mendel I) menyatakan bahwa anggota pasangan alel akan berseregasi atau terpisah selama pembentukan gamet. Hukum penggolongan bebas (hukum Mendel II) menyatakan bahwa gen pada berbagai lokus akan bersegragasi  dengan bebas satu sama lain yaitu jika dua pasangan gen atau lebih saling berhadapan, maka setiap pasangan akan berpisah dan bergerak kedalam gamet dengan bebas (Ethel, 2002:61).
C. Alat dan Bahan
1.      Alat
-          Dua kantung baju praktikan
-          Alat tulis
-          50 kancinga genetik merah (dominan)
-          50 kancing genetik putih (resesif)
2.      Bahan
-

D. Cara Kerja
1.      Intermediet
a.       Menyiapkan alat dan bahan,
b.      Memisahkan masing-masing 25 kancing genetik merah dan putih,
c.       Memasukkan masing-masing 50 kancing yang terdiri dari 25 kancing merah dan 25 kancing genetik putih pada masing-masing kantung baju praktikan,
d.      Mengambil kancing genetika yang ada dikantong kiri dan kanan baju praktikan,
e.       Mengulang langkah pengambilan kancing secara acak sampai 100 kali,
f.       Menghitung hasil pengambilan acak kantong genetika dengan ketentuan :
1.      Intermediet
a.       Jika keduanya berwarna merah, maka simbolnya MM
b.      Jika salah satnya berwarna putih, maka simbolnya Mm
c.       Jika keduanya berwarna putih, mka simbolnya mm
2.      Dominan
a.       Jika keduanya berwarna merah atau salah satu berwarna putih, maka simbolnya M
b.      Jika keduanya berwarna putih, maka simbolnya mm
g.      Mencatat hasil pengambilan acak kantong genetika, pada tabel hasil pengamtan.


E. Hasil Pengamatan
1.    Data kelompok
a.       Tabel data intermediet
Percobaan ke-
jumlah
MM
Mm
mm
1
17
27
6
50
2
13
22
15
50
Total
30
49
21
100

b.      Tabel data kelompok
Percobaan ke-
jumlah
M-
Mm
1
38
12
50
2
37
13
50
Total
75
25
100

2.    Data kelas
a.       Tabel data dominan
kelompok
Jumlah
M-
Mm
1
77
23
100
2
75
25
100
3
72
28
100
4
75
25
100
Hasil
299
101
400

b.      Tabel data intermediet

kelompok
jumlah
MM
Mm
mm
1
31
38
31
100
2
22
58
20
100
3
26
46
28
100
4
30
49
21
100
Hasil
109
191
100
400


Ketentuan
-          Jika keduanya berwarna merah, maka simbolnya MM
-          Jika salah satunya berwarna putih, mka simbolnya Mm
-          Jika keduanya berwarna putih, mka simbolnya mm

F. Analisis Data
1. data kelompok
a.       Intermediet
Percobaan ke-
Jumlah
MM
Mm
Mm
1
17
27
6
50
2
13
22
15
50
Total
30
49
21
100


Jumlah
MM
Mm
mm
o
30
49
21
100
e
 x 100=25
 x 100=50
 x 100=25
100
d
5
-1
-4
0
X2h =
1
0,02
0,64
1,66

Ø X2h total = X2h MM + X2h Mm + X2h mm
                = 1 + 0,02 + 0,64
                = 1,66
Ø Data derajat (df)
Df = n – 1         n = 3
Df = 3 – 1 = 2
Ø Nilai kemungkinan yang di ambil = 5% (0,05)
X2t = 5,99
Ø Taraf signifikan
Berdasarkan X2t yang diperole, maka X2t    X2t total
Jadi, hipotesis diterima

b.      Dominan

Percobaan ke-
Jumlah
M-
Mm
1
38
12
50
2
37
13
50
Total
75
25
100


Jumlah
M-
mm
o
75
25
100
e
 x 100=75
 x 100=25
100
d = e – o
0
0
0
X2h =
0
0
0

Ø X2h total = X2h M- + X2h mm
                = 0 + 0
                = 0
Ø Data derajat (df)
Df = n – 1         n = 2
Df = 2 – 1 = 1
Ø Nilai kemungkinan yang di ambil = 5% (0,05)
X2t = 3,84
Ø Taraf signifikan
Berdasarkan X2t yang diperoleh, maka X2t    X2t total
Jadi, hipotesis diterima


2. Data kelas
a.       Intermediet

Kelompok
Jumlah
MM
Mm
Mm
1
31
38
31
100
2
22
58
20
100
3
26
46
28
100
4
30
49
21
100
Total
109
191
100
400


Jumlah
MM
Mm
mm
o
109
191
100
400
e
 x 400=100
 x 400=200
 x 400=100
400
d
9
-9
0
0
X2h =
0,81
0,405
0
1,215

Ø X2h total = X2h MM + X2h Mm + X2h mm
                = 0,81 + 0,405 + 0
                = 1,215
Ø Data derajat (df)
Df = n + 1        n = 3
Df = 3 – 1 = 2
Ø Nilai kemungkinan yang di ambil = 5% (0,05)
X2t = 5,99
Ø Taraf signifikan
Berdasarkan X2t yang diperole, maka X2t    X2t total
Jadi, hipotesis diterima



b.      Dominan

kelompok
Jumlah
M-
mm
1
77
23
100
2
75
25
100
3
72
28
100
4
75
25
100
Hasil
299
101
400


Jumlah
M-
mm
o
299
101
400
e
 x 400=300
 x 400=100
400
d = e – o
0
0
0
X2h =
0
0
0

Ø X2h total = X2h M- + X2h mm
                = 0,003 + 0,01
                = 0,0133
Ø Data derajat (df)
Df = n – 1         n = 2
Df = 2 – 1 = 1
Ø Nilai kemungkinan yang di ambil = 5% (0,05)
X2t = 3,84
Ø Taraf signifikan
Berdasarkan X2t yang diperoleh, maka X2t    X2t total
Jadi, hipotesis diterima


F. Pembahasan
Chi-square test adalah pengujian yang dibuat dengan tujuan data yang telah didapatkan dari hasil pengamtan sesuai dengan nilai ekspektasinya yang juga diartikan segagai hasil observasi sesuai dengan teori yang ada.
Praktikumm ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran percoabaan yang akan dilakukan dengan menggunakan chisquare list. Percobaan ini dilakukan dengan mengambil kancing genetik secara acak dan bersamaan pada kantung baju praktikan berulang kali sampai 50 kali pengambilan. Kami melakukan percobaan sebayak dua kali yaitu secara intermediet dan dominan.
Pada percobaan intermedier pada data kelompok, setelah 50 kali pengambilan, didapatkan hasil pengamatan dengan muncul kancing genetik warna merah sebanyak 30 kali, warna merah putih sebanyak 49 kali, dan warna putih sebanyak 21 kaili. Sedangkan harapan (e) yang ada pada warna merah sebayak 25 kali, warna merah putih sebanyak 50 kali dan warna putih sebanyak 25 kali. Sehingga deviasi yang terbentuk yaitu pada warna merah adalah 5, warna merah putih adalah -1 dan pada warna putih adalah -4. Total x2h yang diperoleh sebanyak 1,66. Setelah dibandingkan dengan x2 tabel dengan data derajat 2 hasilnya dalah 5,99, ternyata nilai x2h lebih besar dari x2h sehingga hipotesis diterima. Walupun hasil perbandingan yang didapatkan tidak sesuai dengan hukum mendel yang memiliki perbandingan 1:2:1.
Pada percobaan dominan pada data kelompok, setelah 50 kali pengambilan, didapatkan hasil pengamatan dengan muncul kancing genetik warna merah dan warna putih merah sebanyak 75 kali dan warna putih muncul sebanyak 25 kali, sama seperti yang diharapkan (e) sehingga deviasinya 0 dan harga x2h tatalnya adalah 0. Jika dibandingkan dengan nilai x2 tabel dengan derajat kebebasan 1 pada nilai kemungkinan 5% (0,05) yang hasilnya adalah 3,84, dapat disimpulkan bahwa nilai x2t lebih besar dari x2h sehingga hipotesis pada percobaan ini, hasil pengambilan yang didapatkan tidak ada perbedaan (sama) dengan hukum mendel (sesuai dengan hukum mendel) yaitu bahwa perbandingan hasil yang diperoleh mendel setelah melakukan persilangan tanaman ercis adalah 3:1 sesuai dengan hasil percobaan dominan yang memperoleh perbandingan 75:25.
Percobaan ini, kami mengumpulkan data dari masing-masing kelompok sehigga terbentuk data kelas. Pada data kelas intermediet, dan 4 data kelompok intermediet yang diperleh, di dapatkan hasil kacing genetik warna merah muncul sebanyak 109 kali, kancing genetik warna merah putih muncul sebanyak 191 kali, dan warna putih muncul sebanyak 100 kali. Sedangkan harapan (e) yang diinginkan yaitu warna merah muncul sebanyak 100 kali, warna putih merah sebanyak 200 kali, dan warna putih muncul sebanyak 100 kali. Deviasi yang terjadi pada warna merah adalah 9, pada warna ptuih merah -9, dan deviasi pada warna putih adalah 0. Total x2h yang diperoleh sebanyak 1,215. Jika dibandingkan dengan nilai x2 tabel dengan derjat kebebasan (df) 2 pada nilai kemungkinan 5% (0,05) yang hasilnya 5,99, dapat disimpulkan bahwa nilai x2t lebih besar dari x2h sehingga hipotesis pada percobaan ini diterima. Walaupun hasil perbandingan yang didapatkan tidak sesuai dengan hukum mendel yang memiliki perbandingan 1:3:1 dengan hasil perbandingan pada percobaan ini adalah 109 :191 :100.
Pada data kelas dominan dari empat data kelompok yang diperoleh, didapatkan hasil kancing genetik warna merah dan warna merah putih muncul sebanyak 299 kali dan kancing genetik warna putih muncul senanyak 101 kali. Harapan (e) yang diinginkan adalah warna merah dan warna putih merah muncul sebanyak 300 kali, dan warna putih mucul sebanyak 100 kali, sehingga deviasi yang terjadi pada warna merah dan merah putih (M-) adalah -1, sedangkan deviasi pada warna ptuih adalah 1. Total x2h yang diperoleh adalah 0,0133. Jika dibandingkan dengan nilai x2 tabel dengan derjat kebebasan 1 pada nilai kemungkinan 5% (0,05) yang hasilnya 3,84, dapat disimpulkan bahwa nilai x2t lebih besar dari x2h sehingga hipotsis pada percobaan ini ditermia walupun hasil perbandingan yang didapatkan d=tidak sesuai dengan hukum mendel yang memiliki perbandingan 3:1 sedangan perbandingan yang didapatkan pada percobaan ini adalah 299:101.
Hasil percobaan baik data kelas maupun data kelompok, semua hipotesis diterima. Namun hanya pada data kelas dominan yang  memilikiperbandingan yang sesuai dengan hukum mendel, yaitu dengan deviasi 0. Selain itu, pada percobaan data kelas dominan terbilang mendekati kesesuaian dengan hukum mendel karena nilai deviasinya 1, jika deviasi mendekati angka 1 maka data yang didapat semakin bagus, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang di selidiki mendekati sempurna. Sebaliknya, kalu perbandinga o/e menjauhi angka 1, maka data yang didapatkan buruk.
Pada percobaan ini, dominan memiliki perbandingan 3:1 karena kancing genetik merah-merah ()MM dan merah putih (Mm) memiliki fenotif yang sama, yaitu merah. Karakter m untuk putih karena resesif, ditutup, oleh M yang menuhkan karakter merah. Jadi karakter merah dominan.


H. Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamtan dan analisis dat, dapat disimpulkan bahwa :
a.       Chisquare test dilakukan untuk menguji dan membuktikan kebenaran suatu teori yang ada.
b.      x2h yang dihasilkan pada masing-masing percobaan selalu lebih kecil dari x2t sehingga hipotesis pada setiap percobaan berhasil
c.       perbandingan hasil percobaan yang sesuai dengan hukum Mendel terdapat pada percobaan data dominan data kelas.
d.      Perbandingan fenotif untuk persilangan monohibrid pada F2 adalah 3:1, karena gen merah dominan.
e.       Deviasi menyatakan besarnya penyimpangan hasil pengamatan terhadap besarnya harapan.
f.       Percobaan imites perbandingan gen menggunakan hukum Mendel I
g.      Hukum Mendel I pada intinya mengungkapkan bahwa dua sel alel yang mengatur sifat tertentu akan terpisah pada 2 gamet yang berbeda.

2.      Saran


DAFTAR PUSTAKA
Sionane, E. 2002. Anatomi Dan Fisiologi Utnuk Pemula. Jakarta:EGC.
Triwobowo,Y.2008. Bioligi Molekular. Jakrta:Eralangga.
Yunus,R.2006. Teori Darwin Dalam Pandangan Sains dan Islam. Jakarta:Prestasi.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

uummm cocweet dehh

LeeyIea Phenghend PhaAndaee mengatakan...

eit eit,,,mo copas pasti ne,,,
haha

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates