Kamis, 07 Februari 2013

Jaringan Tumbuhan


LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA IV
JARINGAN TUMBUHAN

OLEH:
Lia Sari Rahmatin
E1A012020

 


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013



A.  Pelaksanaan
1.      Tujuan praktikum : Mengetahui sistem jaringan yang menyusun tumbuhan tingkat tinggi.
2.      Hari, tanggal praktikum : Jumat, 19 oktober 2012
3.      Tempat praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai sel asal, struktur dan fungsi yang sama, ilmu yang mempelajari tentang strukutur jaringan disebut hisotolgi, sering sekali dijumpai adanya kelompok sel yang secara kesatuan (unit) tampak seperti jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel misanya, seperti yang terdapat pada ganggan spirogyra dan volvox (Nasir,1993:24).
Jaringan pada tumbuhan diklasifikasikan atas dasar berikut : menurut posisinya, tipe sel penyusunnya, fungsinya, cara dan tempat asal usulnya, tingkat perkembangan jaringan dibagi dua yaitu : jaringan sederhana dan jaringan komleks, jaringan sederhana bersifat homogen dan hanya terdiri dari satu tipe sel, sedangkan jaringan kompleks bersifat heterogen dan tersusun atas dua tipe sel atau lebih. Parenkim, kolenkim, dan skelerenkim merupan jaringan sederhana, sedangkan xylem, floem dan epidermis merupakan jaringan kompleks (Fahn,1991:71).
Pertumbuhan jaringan tumbuhan dimulai dari membran sel yang dibentuk oleh protoplasma, mula-mula sel tersebut memiliki dinding primitif (sangat tipis) kemudian dengan penambahan zat-zat lain akan berlangsung penebalan-penebalan sehingga terbentuknya dinding primer. Hal ini berlangsung seiring dengan terbentuknya penebalan skunder dan tersier. Bagian tengah dari dinding primer yang telah menebal disebut lamela tengah (Riandari,2007:35).
Sesuai dengan sactis ditahun 1875, jaringan dibagi menjadi 3 sistem yang didasarkan pada topografis yakni sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar. Sistem dermal mencakuup epidermis, yakni pelindung primer bagi bagian luar tubuh dari epidermis yakni jaringan pelindung yang gantikan epidermis, terutama pada bagian tumbuhan yang mengalami pertumbuhan skunder. Sistem jaringan pembuluh terdiri dari 2 jaringan yaitu floem (konduksi makanan) dan xilem (konduksi air) (Hidayat,1995:11).
C. Alat dan Bahan
1.      Alat
-          Mikroskop
2.      Bahan
-          Preparat Pinus merkussi (pinus)
-          Preparat Saccharum officinarum (tebu)
-          Preparat Ricinus communis
-          Aquadest
D. Cara Kerja
1.      Pinus merkussi
a.       Membuat preparat dari daun Pinus merkussi
b.      Meletakkan preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.       Meletakkan kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.      Mengamati preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih kuat
e.       Menggambar hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.
2.      Saccharum officinarum
a.       Membuat preparat dari batang Saccharum officinarum
b.      Meletakkan preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.       Meletakkan kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.      Mengamati preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih kuat
e.       Menggambar hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.

3.      Ricinus communis
a.       Membuat preparat dari biji Ricinus communis
b.      Meletakkan preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.       Meletakkan kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.      Mengamati preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih kuat
e.       Menggambar hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.

E. Hasil Pengamatan
1.      Gambar Pinus merkussi


Keterangan :
1.      Serabut xylem
2.      Lumen
3.      Trachea



Gambar pembanding


Keterangan
1.      Lumen
2.      Serabut xylem
3.      Trachea

2.      Gambar Saccharum officinarum

Keterangan :
1.      Sel pendek
2.      Sel panjang
3.      Dinding sel



Gambar pembanding

Keterangan:
1.      Sel panjang
2.      Sel gabus
3.       Sel silica
3. Gambar Riccinus comunis


Keterangan:
1.      Perofasi
2.      Noktah
3.      Dinding sel



Gambar pembanding


Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Noktah

F. Pembahasan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sam. Pada tumbuhan, terdiri dari tida system jaringan dan masing-masing jaringan disusun oleh dua atau lebih jaringan. System  jaringan tumbuhan terdiri dari system jaringan dasar, system jaringan pelindung, dan system jaringan pembuluh.
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua bagain yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa dibedakan menjadi epidermis, parenkim, skelerenkim, kolenkim, xylem dan floem. Parenkim merupakan jaringan pengisi pada semua organ tumbuhan. Sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan muda. Xylem berfungsi dalam hal mengngkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan floem berfungsi mengangkut asil fotosintesis daun kesluruh tubuh tumbuhan.
Hasil pengamatan pada preparat pertama, yaitu Pinus mercussi ditemukan bagian-bagain penyusunnya, antara lain yaitu parenkim kayu, tracheida dan serabut tracheida. Parenkim kayu berbentuk kotak dan didalamnya mengandung butir amilum. Tracheida, kedua ujungnya meruncing, dindingnya tebal, terdapat noktah dan lumen, serabut xylem, kedua ujungnya runcing dan berbentuk paling langsing.
Hasil pengamatan pada saccharum officinarum ditemukan derifat epidermis yaitu sel gabus dan sel silica yang merupakan sel pendek. Sel silica merupakan pengendapan oksida silicon dan lebih umun ditemukan pada monokotil dan dikotil. Selain sel gabus dan sel silica terdapat juga sel panjang. Epidermis merupakan lapisan terluar pada daun, buah, biji, batang dan akar yang memiliki kutikula yang berfungsi melindung lapisan dibawahnya dan mengurangi kelebihah air yang keluar pada tumbuhan.
Hasil pengamatan yang ketiga adalah pengamatan terhadap preparat Riccinus communis, berbentuk seperti silinder berbunga dengan segmen (sekat-sekat) pada ruasna. Preparat  ini terdiri atas dindig sel trachea dan tranceida. Trachea berbentuk tabung, mengalami perforasi, dinding selnya tebal, terdapat noktah dan ukuran selnya paling besar dibandingkan sel yang lainnya. Tracheida, kedua ujunga merunacing, dinding tebal, terdapat noktah, dan kadang Nampak adanya lumen. Sedangkan dinding sel sendiri letaknya paling luar diantranya sel-sel yang lainnya. Fungsi dinding sel adalah melindungi sel-sel yang letaknya berada didalam agar terhindar dari kekeringan dan kerusakan.



G. Kesimpulan Dan Saran
1.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
a.       Jaringan adalah kumpulan dari bebrapa sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama, dan berkerja sebagai satu kesatuan.
b.      Pada Pinus mercussi ditemukan adanya bagian-bagian penysysn yang terdiri dari parenkim kayu, tracheida, dan serabut tracheida.
c.       Bagian-bagian penysysn yang terdapat pada Saccharum officinarum meliputi sel panjang, sel gabus, epidermis dan sel silika.
d.      Ricanus communis terususn atas dinding sel, trachea dan tracheida
2.      Saran





DAFTAR PUSTAKA
Fahn,A.1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Hidayat,E.B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:Penerbit ITB
Nasir, M.1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum.Yogyakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Riandari, M.2007. Sains Biologi Sma. Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates