LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA IV
JARINGAN TUMBUHAN
OLEH:
Lia Sari Rahmatin
E1A012020
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
A. Pelaksanaan
1.
Tujuan
praktikum : Mengetahui sistem jaringan yang menyusun tumbuhan tingkat tinggi.
2.
Hari,
tanggal praktikum : Jumat, 19 oktober 2012
3.
Tempat
praktikum : Laboratorium Biologi FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai sel asal, struktur dan fungsi yang sama, ilmu
yang mempelajari tentang strukutur jaringan disebut hisotolgi, sering sekali
dijumpai adanya kelompok sel yang secara kesatuan (unit) tampak seperti
jaringan tetapi sebenarnya bukan jaringan melainkan koloni sel misanya, seperti
yang terdapat pada ganggan spirogyra dan volvox (Nasir,1993:24).
Jaringan pada
tumbuhan diklasifikasikan atas dasar berikut : menurut posisinya, tipe sel
penyusunnya, fungsinya, cara dan tempat asal usulnya, tingkat perkembangan
jaringan dibagi dua yaitu : jaringan sederhana dan jaringan komleks, jaringan
sederhana bersifat homogen dan hanya terdiri dari satu tipe sel, sedangkan
jaringan kompleks bersifat heterogen dan tersusun atas dua tipe sel atau lebih.
Parenkim, kolenkim, dan skelerenkim merupan jaringan sederhana, sedangkan
xylem, floem dan epidermis merupakan jaringan kompleks (Fahn,1991:71).
Pertumbuhan
jaringan tumbuhan dimulai dari membran sel yang dibentuk oleh protoplasma,
mula-mula sel tersebut memiliki dinding primitif (sangat tipis) kemudian dengan
penambahan zat-zat lain akan berlangsung penebalan-penebalan sehingga
terbentuknya dinding primer. Hal ini berlangsung seiring dengan terbentuknya
penebalan skunder dan tersier. Bagian tengah dari dinding primer yang telah
menebal disebut lamela tengah (Riandari,2007:35).
Sesuai dengan
sactis ditahun 1875, jaringan dibagi menjadi 3 sistem yang didasarkan pada
topografis yakni sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan
dasar. Sistem dermal mencakuup epidermis, yakni pelindung primer bagi bagian
luar tubuh dari epidermis yakni jaringan pelindung yang gantikan epidermis,
terutama pada bagian tumbuhan yang mengalami pertumbuhan skunder. Sistem
jaringan pembuluh terdiri dari 2 jaringan yaitu floem (konduksi makanan) dan
xilem (konduksi air) (Hidayat,1995:11).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
-
Mikroskop
2. Bahan
-
Preparat
Pinus merkussi (pinus)
-
Preparat
Saccharum officinarum (tebu)
-
Preparat
Ricinus communis
-
Aquadest
D.
Cara Kerja
1.
Pinus merkussi
a.
Membuat
preparat dari daun Pinus merkussi
b.
Meletakkan
preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.
Meletakkan
kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.
Mengamati
preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih
kuat
e.
Menggambar
hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.
2.
Saccharum officinarum
a.
Membuat
preparat dari batang Saccharum
officinarum
b.
Meletakkan
preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.
Meletakkan
kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.
Mengamati
preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih
kuat
e.
Menggambar
hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.
3.
Ricinus communis
a.
Membuat
preparat dari biji Ricinus communis
b.
Meletakkan
preparat pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup
c.
Meletakkan
kaca benda yang telah diberikan preparat pada papan objek mikroskop
d.
Mengamati
preparat dengan miroskop mulai dari perbesaran lemah ke perbesaran yang lebih
kuat
e.
Menggambar
hasil pengamtan dan memberikannya keterangan.
E.
Hasil Pengamatan
1.
Gambar
Pinus merkussi
Keterangan :
1.
Serabut
xylem
2.
Lumen
3.
Trachea
Gambar pembanding
Keterangan
1.
Lumen
2.
Serabut
xylem
3.
Trachea
2.
Gambar
Saccharum officinarum
Keterangan :
1.
Sel
pendek
2.
Sel
panjang
3.
Dinding
sel
Gambar pembanding
Keterangan:
1.
Sel
panjang
2.
Sel
gabus
3.
Sel
silica
3. Gambar Riccinus comunis
Keterangan:
1.
Perofasi
2.
Noktah
3.
Dinding
sel
Gambar pembanding
Keterangan:
1.
Dinding
sel
2.
Noktah
F.
Pembahasan
Jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sam. Pada
tumbuhan, terdiri dari tida system jaringan dan masing-masing jaringan disusun
oleh dua atau lebih jaringan. System
jaringan tumbuhan terdiri dari system jaringan dasar, system jaringan
pelindung, dan system jaringan pembuluh.
Jaringan pada
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua bagain yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan dewasa dibedakan menjadi epidermis, parenkim, skelerenkim,
kolenkim, xylem dan floem. Parenkim merupakan jaringan pengisi pada semua organ
tumbuhan. Sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan
kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan tua, sedangkan kolenkim
adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan muda. Xylem berfungsi dalam hal
mengngkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan floem berfungsi
mengangkut asil fotosintesis daun kesluruh tubuh tumbuhan.
Hasil pengamatan
pada preparat pertama, yaitu Pinus
mercussi ditemukan bagian-bagain penyusunnya, antara lain yaitu parenkim
kayu, tracheida dan serabut tracheida. Parenkim kayu berbentuk
kotak dan didalamnya mengandung butir amilum. Tracheida, kedua ujungnya
meruncing, dindingnya tebal, terdapat noktah dan lumen, serabut xylem, kedua
ujungnya runcing dan berbentuk paling langsing.
Hasil pengamatan
pada saccharum officinarum ditemukan
derifat epidermis yaitu sel gabus dan sel silica yang merupakan sel pendek. Sel
silica merupakan pengendapan oksida silicon dan lebih umun ditemukan pada
monokotil dan dikotil. Selain sel gabus dan sel silica terdapat juga sel
panjang. Epidermis merupakan lapisan terluar pada daun, buah, biji, batang dan
akar yang memiliki kutikula yang berfungsi melindung lapisan dibawahnya dan
mengurangi kelebihah air yang keluar pada tumbuhan.
Hasil pengamatan
yang ketiga adalah pengamatan terhadap preparat Riccinus communis, berbentuk seperti silinder berbunga dengan
segmen (sekat-sekat) pada ruasna. Preparat
ini terdiri atas dindig sel trachea dan tranceida. Trachea berbentuk
tabung, mengalami perforasi, dinding selnya tebal, terdapat noktah dan ukuran
selnya paling besar dibandingkan sel yang lainnya. Tracheida, kedua ujunga
merunacing, dinding tebal, terdapat noktah, dan kadang Nampak adanya lumen.
Sedangkan dinding sel sendiri letaknya paling luar diantranya sel-sel yang
lainnya. Fungsi dinding sel adalah melindungi sel-sel yang letaknya berada
didalam agar terhindar dari kekeringan dan kerusakan.
G.
Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
a.
Jaringan
adalah kumpulan dari bebrapa sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama,
dan berkerja sebagai satu kesatuan.
b.
Pada
Pinus mercussi ditemukan adanya
bagian-bagian penysysn yang terdiri dari parenkim kayu, tracheida, dan serabut
tracheida.
c.
Bagian-bagian
penysysn yang terdapat pada Saccharum
officinarum meliputi sel panjang, sel gabus, epidermis dan sel silika.
d.
Ricanus communis terususn atas dinding sel, trachea dan
tracheida
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fahn,A.1991.
Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga.
Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Hidayat,E.B.1995.
Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:Penerbit
ITB
Nasir,
M.1993. Penuntun Praktikum Biologi Umum.Yogyakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Riandari,
M.2007. Sains Biologi Sma. Solo:PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
0 komentar:
Posting Komentar